Launching GKB Wujud Komitmen Kuat Pemkab Brebes Atasi ATS

BREBES – Angka anak tidak sekolah (ATS) di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, diperkirakan mencapai puluhan ribu. Mereka tersebar di 17 kecamatan dan 297 desa/kelurahan. Pemerintah Kabupaten Brebes, bersama unsur pimpinan daerah dan elemen masyarakat melakukan penggalangan dana dalam kegiatan bertajuk Gerakan Kembali Sekolah (GKB), Rabu malam, 20 September 2017, di Pendopo Kabupaten.
 “Saya tidak hafal angkanya, tapi jika satu kecamatan saja jumlah ATS-nya lebih dari dua ribu, pasti ada puluhan ribu ATS se-Kabupaten Brebes,” kata Kepala Badan Perencanaan, Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Baperlitbangda) Kabupaten Brebes Dr. Angkatno M.Pd di Pendopo Kabupaten.
 Ia menjelaskan, kegiatan yang dikemas dalam acara Gala Diner ini, untuk menyukseskan peluncuran (launching) program GKB, yakni mengembalikan 1000 anak ke sekolah. Penggalangan dana melibatkan dunia usaha dan dunia industri di tingkat Lokal, Regional dan Nasional.
“Para pengusaha, satuan pendidikan, SKPD, Organisasi Masyarakat dan Media diharapkan mendapatkan kesempatan untuk ikut berperan dalam mendonasikan sebagian dananya untuk membantu anak tersebut supaya bisa kembali bersekolah,” katanya.
Biaya Operasional Sekolah (BOS) kepada anak sebenarnya untuk penyediaan pendanaan biaya operasi non personalia bagi satuan pendidikan dasar sebagai pelaksana program wajib belajar. Sedangkan Kartu Indonesia Pintar (KIP) diberikan sebagai penanda dan digunakan untuk menjamin serta memastikan seluruh anak usia sekolah (6-21 tahun) dari keluarga pemegang KKS untuk mendapatkan manfaat Program Indonesia Pintar.
 “Hal itu bisa dimanfaatkan bila sang anak terdaftar di Sekolah, Madrasah, Pondok Pesantren, Kelompok Belajar (Kejar Paket A/B/C) atau Lembaga Pelatihan maupun Kursus,” ungkapnya. Namun pada realitanya, kata Angkatno, Kartu Indonesia Pintar hanya untuk anak dari keluarga miskin dan rentan, itu pun masih 25 persen dari total 40 persen penduduk yg terdata. Sementara sebagian mereka banyak yang belum terdata dan mendapatkan Kartu KIP tersebut.
Kabid Pemerintah Sosial dan Budaya (Pemsosbud) Baperlitbanga Kabupaten Brebes, Khaerul Abidin, mengatakan penggalangan dana melalui GKB ini untuk memperkuat status anak yang tadinya tidak sekolah kemudian mau dikembalikan ke sekolah baik dari tingkat formal maupun non formal.
Dana yang terkumpul diperuntukan kepada 1000 anak dengan perincian biaya seragam sekolah, tas sekolah, sepatu anak, alat tulis sekolah, dan biaya transport bagi keluarga yang miskin. Sasaran yang dikembalikan adalah mereka yang usia sekolah umur 7-15 tahun dengan kriteria Belum Sekolah, Putus Sekolah dan Tidak Lanjut.
Kebanyakan alasan tidak sekolah menurut data Sistem Informasi Pembangunan Berbasis Masyarakat (SIPBM) yakni Faktor Ekonomi Keluarga, budaya, motivasi anak itu sendiri, dan jarak sekolah menjadi penyebab selama ini.
 “September 2017 ini, Sepakat mengembalikan 1000 anak tidak sekolah kembali ke sekolah, kontribusi dana yang masuk per kecamatan berkisar 60 anak, ini langkah awal untuk inisiasi pengembalian anak ke sekolah di tahun ini, target kita setelah ada peraturan bupati tentang percepatan tuntas wajar dikdas 9 tahun akan selesai pada tahun 2022,” ungkapnya.
Baperlitbangda dan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga sudah melakukan pendataan lewat SIPBM di 16 Desa di 5 Kecamatan pada tahun 2017 dan menghasilkan data sebanyak 3.454 anak yang tidak sekolah dengan berbagai alasan. “Belum semua desa dilakukan pendataan SIPBM sehingga belum bisa diketahui secara pasti by name by addres secara keseluruhan, komitmen Pemerintah Kabupaten melalui Penganggaran diharapkan ke depan semua desa yang belum didata SIPBM bisa dialokasikan dana terkait pendataan ini,” imbuhnya.
Target Penggalangan dana lewat Gala Dinner adalah Rp2 miliar, dana yang terkumpul akan digunakan untuk biaya pengembalian ATS ke sekolah pada tahun ini. GKB juga melakukan penggalangan dana secara online lewat www.kitabisa.com/fmppbrebes.

Bupati Brebes Idza Priyanti telah mendorong perangkatnya untuk ikut menyukseskan program gerakan kembalikan bersekolah. “Ini menjadi tanggung jawab kita bersama, Pstikan Semua Anak di Usia Sekolah Bersekolah,” pungkasnya.

Hasil penggalangan saat malam gala dinner sebanyak Rp 70 juta dan diserahkan kepada Pengurus FMPP Kabupaten Brebes untuk nantinya digunakan bagi upaya pengembalian anak ke sekolah. (BU/Kun)

Bagikan ke :