Ujicoba Rapid Pro di Empat Desa Intervensi Pendidikan Untuk Semua Anak

Brebes (fmppbrebeskab.com) – Empat Desa di Kabupaten Brebes yakni Desa Kaligiri Kecamatan Sirampog, Desa Purwodadi Kecamatan Tonjong, Desa Cenang Kecamatan Songgom, Desa Parereja Kecamatan Banjarharjo mengikuti ujicoba rapid pro untuk anak tidak sekolah kembali bersekolah. Bertempat di Aula Baperlitbangda Kabupaten Brebes mereka mendapatkan teori monitoring berbasis rapid pro lewat aplikasi WhatsApp, dan mengaplikasikan aplikasi tersebut, mesti ada kendala nantinya, namun dengan ujicoba rapid pro ini bisa meminimalisir kendala yang ada.

Narasumber RapidPro dari UNICEF I Made Suwancita mengatakan, untuk demo program kirim whatsApp 08119004567 isi pesan WA GKB, lalu muncul apakah anda ingin melaporkan anak Drop out dari program GKB di SD Negeri 01 Brebes ? jika A. Ya, B : tidak, Pindah tempat pilihan anda, contoh B, lalu akan muncul identifikasi diri anda, A. opr. sekolah/madrasah, B. Opr SID, c. Opr.PKBM. lalu akan muncul nama sekolah anda, contoh SD Negeri 1 Brebes. lalu share lokasi SD anda dengan mencari di tombol share yang ada di WA, jika anda kesulitan menshare lokasi, silahkan keti lanjut. nanti akan muncul nama identitas sekolah, telpon, lokasi, jika benar maka pilih A. Sudah, B Belum.

Made juga menyampaikan, bahwa pencapaian informasi RapidPro adalah jumlah anak kembali bersekolah yang rentan putus sekolah yakni 2 minggu tidak masuk ke sekolah, jumlah anak kembali bersekolah yang sudah tidak sekolah. Peserta diminta mengikuti tahapan yang ada di guidline RapidPro yang sebelumnya sudah mendapatkan masukan dari peserta workhsop RapidPro.

” Flow Routine RapidPro ini dikenalkan kepada peserta ujicoba 4 desa ini, makanya peserta yang dihadirkan adalah Kepala Desa, FMPP Desa, Penyelenggara Pendidikan yang menerima ATS, termasuk unsur Kecamatan, pengisian data yang benar yakni ATS yang drop out atau rentan nantinya akan dijadikan bahan untuk di follow up oleh FMPP melalui pendampingan dengan mengunjungi sekolah yang ada, orangtua siswa, dan anak GKB tersebut,” katanya, Rabu (10/06/2019).

Sistem pengawasan menggunakan realtime, yakni per setiap kejadian anak yang keluar dari sekolah, atau yang rentan, jadi saat ada siswa dengan kategori ATS keluar dari sekolah tersebut atau rentan maka dilaporkan melalui WA tersebut, pada sistem ini juga nantinya ada remaider atau pemberitahuan dari sistem kepada pihak sekolah, apakah ada ATS yang sudah kembali di sekolah, kemudian siswanya keluar dari sekolah atau rentan sekolah.

Sementara itu, Kasubid Pemsosbud Baperlitbangda Kabupaen Brebes Bayu Setiawan, S.Kom mengapresiasi atas kerjasama Unicef-Unnes-Pemkab yang mau melaksanakan ujicoba di Kabupaten Brebes, melalui RapidPro sistem WA ini nantinya mendukung program Gerakan Kembali Bersekolah.

Selanjutnya, Kabid PAUD-PNFI Dindikpora Kabupaten Brebes Imam Sugiarto memberikan input atas masukan RapidPro untuk pendidikan non formal, apa yang dilakukan oleh pihak dinas jika ada laporan dari lembaga yang mengisi rapidPro. Made menjawab bahwa Pihak Kabupaten  nanti akan menerima laporan rapidPro, diwebsite terutama pada dasboard akan muncul laporan yang harus ditindaklanjuti, dan jika ada penyempurnaan atas masukan dari ujicoba ini dipersilahkan.

” RapidPro ini akan dipakai untuk semua lembaga pendidikan baik formal maupun non formal yang menerima ATS kembali ke sekolah, dan setiap ada kejadian untuk segera di laporkan ke sistem WA tersebut, Baperlitbangda juga sudah menyiapkan server untuk program ini, dan bisa dipakai untuk keperluan Gerakan Kembali Bersekolah,” pungkasnya. (BU)

Bagikan ke :